Perahu Baganduang Tradisi Unik Masyarakat Lubuk Jambi

Pernah ke Riau?Datang dong, kalau belum. Karena memang ada alasan kuat untuk ke sana. Salah satunya adalah Perahu Baganduang.
Perahu Baganduang adalah tradisi khas masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, tepatnya di Lubuk Jambi. Tradisi ini berupa perlombaan perahu hias. Dua perahu digandeng dan dihiasi pernak-pernik ; daun kelapa, kain panjang dan mempunyai kuba di puncaknya. Kuba tersebut dibuat berbentuk bulan atau bintang yang melambangkan penyambutan hari raya idul fitri. 
Perlombaan ini dilaksanakan pada hari ke-6 dan diikuti pula dengan talempong randai, salung, tari-tarian dan lain sebagainya. Pada acara ini juga di hadiri oleh Bupati atau yang mewakili dan rombongan. Bupati atau yang mewakili akan naik ke atas perahu yang telah di sediakan dan bergerak dari hulu sungai kuatan tepatnya dari desa Koto Lubuk Jambi dan berlabuh pada tempat acara di adakan dan di sambut oleh penari-peneri. Selanjutnya barulah acara pertandingan di mulai dengan ledak-ledakan "bedir" (suatau bambu yang di buat untuk meledakkanya agar ia berbunyi yaitu dengan menggunakan minyak tanah). Penilaian terhadap perahu-perahu tersebut di lakukan oleh NINIK MAMAK pada masing-masing desa. Biasanya acara perahu bergandung ini di ikuti lebih kurang 15 desa yang ada di kecamatan kuantan mudik. Sistem penilaian di lihat dari kerapian dan keindahan perahunya.


 
Tak diketahui kapan mulanya tradisi ini. Yang jelas Perahu Bergandung ini bermula dari sekelompok muda-mudi yang mengantarkan Limau ke rumah seorang perempuan dengan menggunakan perahu yang digandengkan. Acara mengantar limau ini sama dengan seorang yang ingin melamar seorang perempuan yang disukainya tetapi sedikit berbeda dengan tunangan. Mengantar limau dilakukan oleh pihak lelaki sebelum shalat idul fitri. Setelah 5 hari acara pengantaran limau maka barulan tiba saat perbandingan. 

Postingan populer dari blog ini

LIRIK - LIRIK LAGU LEO KRISTI

Hotel/Penginapan di Tangerang

Nikmati Malam dengan Minuman Nikmat