SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA
Semua akan indah dan tak indah itu tergantung siapa yang memandang. Siapa itu menyangkut cara dan persfektif memandang.Dan ini persoalan mental. Dan ini persoalan pendidikan / kebiasaan yang (terus dan intensif) dilakukan.
Contoh :
Contoh :
Seorang tukang pisang memandang indah itu kalau pohon pisang itu banyak buahnya,buahnya bebas hama. Seorang tukang daun memandang indah kalau pohon pisang itu banyak daunnya, daunnya lebar-lebar,daunya mulus tak berlobang.
Setelah melihat contoh di atas, tak bisa lagi orang akan menyimpulkan bahwa buah lebih indah dari daun atau sebaliknya. Mata masing-masing orang berbeda dalam menilai keindahan.
Setelah melihat contoh di atas, tak bisa lagi orang akan menyimpulkan bahwa buah lebih indah dari daun atau sebaliknya. Mata masing-masing orang berbeda dalam menilai keindahan.
Jadi "Semua Akan Indah Pada Waktunya", itu adalah segala sesuatu yang dipandang oleh orang yang bersyukur, sehingga bisa melihat semua remeh - temeh menjadi berharga.
Tanpa itu, orang akan menunggu "Semua Akan Indah Pada Waktunya". Sampai kapan?. Mustahil didapat.
Perbaikilah "mata pandang" untuk membuat semua itu terlihat indah.